Kota Semarang merupakan kota metropolitan terbesar ke lima di Indonesia. Nama "Semarang" sendiri berasal dari kata "sem", yang berarti "asam atau pohon asam", dan kata "arang", yang berarti "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang jarang-jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika Ki Ageng Pandanaran I datang ke sebuah pulau bernama Pulau Tirang (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon asam yang jarang-jarang tumbuh berdekatan. Semarang memiliki karakter yang unik sebagai sebuah kota metropolitan, karena satu-satunya kota yang memiliki kontur geografi pesisir, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Dengan luas wilayah mencapai 373,70 m2, Semarang merupakan kota terluas di Pulau Jawa. Kota ini memiliki wilayah administratif sebanyak 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa. Kawasan mega-urban Semarang yang tergabung dalam wilayah metropolitan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan). Sebagai titik tengah kawasan aglomerasi tersebut, Semarang sebagai pusat perekonomian yang menopang wilayah hinterland disekitarnya. Letak geografis yang berada di titik tengah Pulau Jawa, Semarang menjadi penghubung Jawa bagian Timur dan Barat. Sehingga city branding yang diangkat Kota Semarang pada tahun 2022 yakni 'Simpul Ekonomi Jawa'. Kota Penghubung dan pererat ekonomi di Pulau Jawa. Sebuah kota yang menjadi titik temu atau pusat perkembangan, menjadi simpul penguat dan mempererat perekonomian di Pulau Jawa.